Rabu, 21 November 2012

PELAJARAN DARI SEMUT

“Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas.” (Amsal 30:25)


Semut adalah hewan kecil yang lemah namun hewan ini bisa terkenal karena tercantum dalam Kitab Amsal yang ditulis oleh raja paling berhikmat sepanjang zaman, raja Salomo.

Semut merupakan salah satu kelompok yang paling “sosial” dalam genus serangga, dan hidup secara berkelompok yang disebut “koloni”, yang “terorganisasi” dengan luar biasa baik.  

Semut merawat bayi-bayi mereka, melindungi koloni, dan bertempur,  di samping juga semut memproduksi dan menyimpan makanan mereka. Bahkan ada koloni yang melakukan pekerjaan yang bersangkutan dengan “pertanian” atau “peternakan”. Dengan jaringan komunikasi yang sangat kuat, hewan ini begitu unggul sehingga tak dapat dibandingkan dengan organisme mana pun dalam segi spesialisasi dan organisasi sosial.

Apa yang dilakukan semut ketika makanan yang hendak diangkut terlalu berat? Mereka akan mengangkatnya bersama-sama. Sudahkah kita memiliki kepedulian dan mau membantu meringankan beban saudara-saudara kita seperti halnya semut? Atau kita masih berpangku tangan dan pura-pura tidak melihat mereka yang tengah menangis meminta pertolongan?

Ingat! Tidak ada manusia yang sanggup hidup sendirian! Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk sosial, oleh karena itu kita tidak bisa hidup sendirian. Alkitab berulangkali mengingatkan kita untuk bekerja sama, saling dukung dan saling tolong menolong.

Pikirkan apa yang dapat Saudara terapkan dalam hidup sehari-hari dari renungan hari ini.
 
Bagikanlah kepada anggota FC dan keluarga berkat pencerahan yang Saudara dapatkan dari renungan hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar